Rabu, 19 Maret 2014

BAHASA INDONESIA #SOFTSKILL1

TUGAS BAHASA INDONESIA SOFTSKILL

Artikel - Ekonomi Kalimantan Barat 2014 : Menaruh Harapan di Tahun Politik (2)
Selasa, 31 Desember 2013 16:27 WIB
*Hilman Tisnawan
Artikel - Ekonomi Kalimantan Barat 2014 : Menaruh Harapan di Tahun Politik  (2)
Kepala Kantor Perwakilan BI Kalbar, Hilman Tisnawan. (FOTO ANTARA Kalbar/Teguh IW)
Berita Terkait
2014 : Tahun Politik dan Tahun Penuh Harapan

Tantangan
Di tahun 2014, tantangan ekonomi, baik yang bersifat musiman ataupun struktural, belum akan surut. Di sisi global, meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2014 meningkat ke level 3,5%, pergeseran lanskap ekonomi global diperkirakan terus berlanjut. Hal tersebut berisiko memutar balik arah modal portofolio ke negara-negara maju, terutama Amerika Serikat. 

Kondisi tersebut juga sedikit diperparah dengan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed) untuk melakukan penarikan stimulus kebijakan moneternya di awal tahun 2014, meskipun beberapa ekonom memprediksikan bahwa dampak tapering off tersebut tidak akan menimbulkan gejolak pasar yang berlebihan.

Selain tantangan global tersebut, tantangan domestik tidaklah kalah berat. Kondisi pasar keuangan domestik dimana terjadi fragmentasi ekses likuiditas rupiah di sektor perbankan, serta kondisi pasar keuangan yang belum dalam dan likuid menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi.

Tantangan lainnya adalah kondisi struktural perekonomian dimana ekspansi penduduk kelas menengah akan terus berlanjut yang berdampak pada semakin beragamnya struktur permintaan barang dan jasa dengan kompleksitas yang semakin tinggi. Peningkatan kompleksitas tersebut menuntut adanya basis keunggulan dan kapabilitas industrial yang meningkat. 

Sementara, sampai saat ini, struktur produksi Indonesia terbangun pada tatanan industri yang didominasi oleh industri ekspor padat karya dan berbasis sumber daya alam, sehingga belum mampu memenuhi besarnya perubahan struktur permintaan nasional. Kesenjangan permintaan dan penawaran pada akhirnya semakin banyak dipenuhi dari kantong impor. 

Kondisi ini tidak terlepas dari beberapa aspek yang belum memadai dan menjadi pekerjaan rumah kita, yaitu bagaimana meningkatkan ketersediaan infrastruktur konektivitas, mengelola energi serta menyediakan iklim usaha yang kondusif bagi investor, termasuk mengenai kemudahan memulai usaha, kepastian hukum, registrasi hak milik pribadi dan penyelesaian konflik.


*Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar
(tulisan ini juga dimuat di Harian Pontianak Post tanggal 30 dan 31 Desember 2013)
Editor: Teguh Imam Wibowo




kesalahan ejaan atau diksi pada artikel di atas ada pada paragraf pertama baris ketiga pada kata lanskap seharusnya ditulis “landscape”
lalu pada paragraf ketiga baris kedua pada kata ekses seharusnya ditulis “akses” .





















16 Juta Ha Lahan di Kalimantan Sidah Diberi Izin Tambang
Kamis, 13 Maret 2014 13:50 WIB
Desi Purnamawati
16 Juta Ha Lahan di Kalimantan Sidah Diberi Izin Tambang
Pulau Kalimantan. (dephut.go.id)
Berita Terkait
Balikpapan (Antara Kalbar) - Seluas 16 juta hektare lahan di Pulau Kalimantan sudah diberikan izin tambang tapi baru 15.000 yang sudah diizinkan untuk berproduksi.

"Dari 16 juta hektare itu belum semua dibuka dari segi perizinan. Sekarang juga sedang dilakukan verifikasi agar tidak terjadi tumpang tindih perizinan," kata Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan Tuti Hendrawati Mintarsih di Balikpapan, Kamis.

Berdasarkan status lingkungan hidup ekoregion Kalimantan pada 2013 total perizinan mencapai 41 juta hektare terdiri dari perizinan pertambangan 16 juta hektare, HPH 10,7 juta hektare, Perkebunan sawit 10 juta hektare dan HTI 4,5 juta hektare.

Total tinggal sekitar 45 persen kawasan yang masih terjaga dengan baik yang merupakan kawasan konservasi di Kalimantan.

"Selama belum dibuka, kita masih bisa melakukan penertiban," tambah Tuti.
Editor: Zaenal Abidin
COPYRIGHT © 2014



Penulisan yang salah ada judul artikel tersebut pada kata sidah seharusnya ditulis “sudah” .