Selasa, 31 Desember 2013

TEORI PERILAKU KONSUMEN

1. Teori perilaku konsumen.

- Teori Ekonomi Mikro 
   
Ekonomi Mikro Dalam Kerangka Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi biasa dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu kelompok ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi dan kelompok ekonomi terapan. Ekonomi deskriptif atau descriptive economics, mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai sesuatu masalah ekonomi. 

Teori ekonomi yang biasa juga disebut economic theory atau economic principles, yang selanjutnya dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok teori ekonomi mikro dan kelompok teori ekonomi makro, tugas utamanya ialah encpb menerangkan secara umum sistem perekonomian apabila yang merupakan materi pembahasan adalah perilaku pelaku-pelaku ekonomi yang berada di dalam sistem perekonomian, maka teori ekonomi iersebut masuk kategori teori ekonomi mikro. Sedangkan apabila yang merupakan materi pem bahasan adalah mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan, maka teori ekonomi tersebut kita kategorikan sebagai teori ekonomi makro.

Akhirnya, yang dilakukan oleh ekonomi terapan, atau applied economics ialah menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif. Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam buku ini kalau dilihat isinya dapat dimasuk kan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim pula disebut teori harga atau price theory, dan yang biasa juga disingkat ekonomi mikro atau microeconomics.

- Teori Psikologis 

Sejarah Psikologi

Melalui sebuah perjalan panjang, psikologi menjadi bagian dari ilmu pengetahuan di dunia ini. Psikologi telah dikenal sejak zaman Aristoteles sebagai sebuah ilmu jiwa, yaitu ilmu tentang kekuatan hidup, sebelum kelahiran ilmu psikologi tahun 1879.

Pada waktu itu, Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala kehidupan. setiap makhluk hidup itu mempunyai jiwa karena jiwa adalah unsur kehidupan.

Berdasarkan perkembangannya, sejarah psikologi berkembang sejalan dengan perkembangan intelektual di benua Eropa dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai fungsi di dalam kehidupan manusia, terutama di dalam tingkah laku manusia. Beberapa fungsi ilmu psikologi adalah sebagai berikut.

Psikologi berfungsi sebagai penjelas bagaimana, apa, dan mengapa tingkah laku tersebut terjadi. Kemudian, hasilnya berupa penjelasan atau bahasan yang bersifat deskriptif.
Psikologi berfungsi untuk memprediksi apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku tersebut terjadi. Prediksi tersebut menghasilkan prognosa, prediksi, atau estimasi.
Psikologi berfungsi sebagai pengendali tingkah laku tersebut agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal tersebut dilakukan dengan cara bertindak yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment, dan rehabilitas atau perawatan.
Kajian Psikologi

Di dalam kajiannya, ilmu psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu lainnya, sehingga psikologi sering disebut sebagai ilmu yang luas dan ambisius. Ilmu psikologi dibatasi dengan ilmu alam oleh ilmu biologi dan ilmu saraf. Dengan ilmu sosial, ilmu psikologi dibatasi oleh ilmu sosiologi dan antropologi. Berikut ini beberapa kajian ilmu psikologi adalah sebagai berikut.

1. Psikologi perkembangan

Psikologi perkembangan adalah salah satu bidang psikologi yang mempelajari tentang perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk tingkah laku manusia tersebut, mulai dari lahir sampai tua.

Bidang psikologi perkembangan mempunyai kaitan erat dengan psikologi sosial. Hal tersebut dikarenakan dalam perkembangannya ada interaksi sosial di dalam tingkah laku manusia tersebut.

Selain itu, psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi kepribadian karena di dalam perkembangan setiap individu dapat membentuk kepribadian yang khas di dalam diri individu tersebut.

2. Psikologi Sosial

Di dalam bidang psikologi sosial, dibagi menjadi tiga ruang lingkup studi. Tiga ruang lingkup studi tersebut adalah sebagai berikut.

Di dalam psikologi sosial, mempelajari tentang studi pengaruh sosial terhadap proses setiap individu, seperti studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, dan sifat.

Di dalam psikologi sosial, mempelajari tentang proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, dan perilaku meniru.
Yang terakhir, psikologi sosial mempelajari tentang interaksi kelompok, seperti kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, dan kerjasama kelompok, dan persaingan.

3. Psikologi Kepribadian

Psikologi kepribadian adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungannya. Psikologi kepribadian mempunyai hubungan dengan psikologi perkembangan dan sosial.

Hal tersebut karena kepribadian seseorang itu mengalami perkembangan dimulai sejak masih kecil dan dalam perkembangannya tersebut dipengaruhi oleh interaksi sosial dengan lingkungannya.

4. Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif adalah bidang psikologi yang mempelajari tentang kemampuan kognisi, seperti persepsi, proses belajar, kemampuan bahasa, dan emosi.

Kajian psikologi tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan wilayah terapannya. Akan tetapi, di Indonesia ini, wilayah-wilayah terapan psikologi belum dijalankan sepenuhnya, seperti seorang psikolog pendidikan bekerja di sebuah perusahaan di bagian HRD. Wilayah-wilayah terapan psikologi tersebut adalah sebagai berikut.

5. Psikologi Sekolah

Psikologi sekolah dilakukan untuk menciptakan sebuah situasi di dalam sekolah yang dapat mendukung anak-anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademiknya, bersosialisasi, dan emosinya. Tujuannya adalah untuk membentuk mind set anak tersebut.

6. Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi industri harus memfokuskan pada pengembangan, pengevaluasian, dan prediksi kinerja suatu pekerjaan seorang individu di dalam sebuah lingkungan industri. Sedangkan psikologi organisasi mempelajari tentang bagaimana satu organisasi dapat memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.

7. Psikologi Kerekayasaan

Di dalam psikologi ini, penerapannya dilakukan secara berinteraksi antara manusia dan mesin untuk meminimalkan kesalahan manusia, ketika berhubungan dengan mesin.

8. Psikologi Klinis

Psikologi klinis menerapkan ilmu psikologinya dengan cara memahami, mencegah, dan memulihkan keadaan psikologis seorang individu menuju keadaan normal.

- Teori Sosiologi 

Pengertian Teori Sosiologi

Teori sosiologi adalah seluruh abstrak dan termasuk teori yang menjelaskan kebanyakan dari fakta dalam suatu disiplin dan menempatkan kebanyakan dari prinsip dan peraturan umum kedalam suatu sistem terpadu.
Teori sosiologi adalah segala sesuatu yang mengandung pandangan tentang ilmu kemasyarakatan, atau yang mempelajari masyarakat.
Teori adalah seperangkat pernyataan atau proposisi yang berhubungan secara logis, menerangkan fenomena gejala tertentu di dalam masyarakat.

Teori sosiologi adalah seperangkat proposisi yang memungkinkan untuk mensistematiskan pengetahuan, penjelasan dan peramalan tentang kehidupan sosial dan merumuskan hipotesis baru.

Teori sendiri diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang terangkai secara sistematis, dan dapat digunakan untuk memberikan penjelasan tentang suatu fenomena atau gejala.

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.

Teori Sosiologi, yaitu teori-teori yang difokuskan pada analisis proses sosial berskala besar dan jangka panjang, meliputi teori tentang: evolusionisme, sistem, konflik, perubahan sosial, dan stratifikasi.
Teori Sosiologi, yaitu teori yang diarahkan untuk analisis rinci tentang apa yang dilakukan, dikatakan, dan dipikirkan manusia dalam pengalaman sesaat, mencakup teori tentang interaksi, diri, pikiran, peran sosial, definisi situasi, konstruksi sosial terhadap realitas, strukturalisme, dan pertukaran sosial.
   
Teori Sosiologi didefinisikan sebagai seperangkat ide yang saling terkait yang memungkinkan untuk sistematisasi pengetahuan tentang dunia sosial Pengetahuan ini kemudian digunakan untuk menjelaskan dunia sosial dan membuat prediksi tentang masa depan dunia sosial.
  
Teori sosiologis merupakan upaya untuk menciptakan proposisi abstrak dan dapat diuji tentang masyarakat. Teori sosiologi terus berkembang dan karena itu tidak pernah dapat diduga akan selesai. Teori-teori sosiologis Baru membangun atas karya para pendahulu mereka dan menambah kepada mereka, tetapi teori-teori sosiologi klasik masih dianggap penting dan saat ini.

Beberapa perkembangan penting yang mempengaruhi teori sosiologi adalah munculnya individualism, munculnya negara modern, industrialisasi dan kapitalisme,penjajahan dan globalisasi dan perang dunia.

- Teori Antropologi

Teori dalam Antropologi

A. Teori Evolusi Deterministrik
Adalah teori tertua dan dikembangkan oleh 2 tokoh pertama dalam antropologi, ialah Edward Burnet Tylor (1832-1917) dan Lewis henry Morgan (1818-1889). Teori ini berangkat dari anggapan bahwa ada suatu hukum (aturan) universal yang mengendalikan perkembangan semua kebudayaan manusia. Menurut teori ini setiap kebudayaan mengalami evolusi melalui jalur dan fase-fase yang sudah pasti.

B. Teori Partikularisme

Pada awal abad ke-20 berakhirlah kejayaan teori evolusionisme dan berkembanglah pemikiran yang menentang teori tersebut. Pemikiran baru tersebut dipelopori oleh Franz Boas (1858-1942) yang kemudian disebut teori partikularisme historik. Boas tidak setuju dengan teori evolusi dalam hal asumsi tentang adanya hukum universal yang menguasai kebudayaan manusia. Ia menunjukkan betapa sangat kompleksnya variasi kebudayaan, dan percaya bahwa terlalu prematur merumuskan teori yang universal.

C. Teori Fungsionalisme

Teori ini dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski (1884-1942) yang selama Perang Dunia II mengisolir diri bersama penduduk asli pulau Trobrian untuk mempelajari cara hidup mereka dengan jalan melakukan observasi berperanserta (participant observation). Ia mengajukan teori fungsionalisme, yang berasumsi bahwa semua unsur kebudayaan merupakan bagian-bagian yang berguna bagi masyarakat di mana unsur-unsur tersebut terdapat. Dengan kata lain, pandangan fungsional atas kebudayaan menekankan bahwa setiap pola tingkah-laku, setiap kepercayaan dan sikap yang merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat, memerankan fungsi dasar di dalam kebudayaan yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar