2. Model perilaku konsumen.
- Henry Assael
Menurut Henry Assael yang dikutip oleh Sutisna (2002) terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen yaitu:
Faktor individu konsumen
menjelaskan bahwa pilihan untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh variabel
gagasan (kebutuhan, motivasi, sikap, persepsi) dan karakteristik konsumen
(demografi, gaya hidup, kepribadian).q
Menjelaskan bahwa faktor
lingkungan yang mempengaruhi keputusan konsumen adalah faktor budaya ( norma
masyarakat,q sub budaya),
kelas sosial (pendapatan, jenis pekerjaan), kelompok referensi ( teman, sub
budaya), kelas sosial (pendapatan, jenis pekerjaan), kelompok referensi (
teman, keluarga), situasi ( situasi dimana barang atau jasa dikonsumsi).
Menjelaskan tentang
variabel yang berada dibawah kontrol pemasar yaitu bauran pemasaran. Dalam hal
iniq strategi pemasaran
yang lazim dikembangkan oleh pemasar yaitu yang berhubungan dengan produk apa
yang akan ditawarkan, penentuan harga jual produknya, strategi promosinya dan
bagaimana melakukan distribusi produk pada konsumen. Selanjutnya pemasar harus
mengevaluasi strategi pemasaran yang dilakukan dengan melihat respon konsumen
untuk memperbaiki strategi pemasaran di masa depan. Sementara itu konsumen
individual akan mengevaluasi pembelian yang telah dilakukannya.
- Kottler
Menurut Kotler (2001:177), inti perilaku konsumen adalah
bagaimana konsumen memberikan jawaban atau membuat keputusan terhadap berbagai
rangsangan pemasaran yang dapat diatur oleh perusahaan. Perusahaan yang
benar-benar memahami bagaimana konsumen memberikan jawaban terhadap ciri-ciri
produk yang berbeda, harganya, daya tarik periklanan dan lain-lain akan meraih
keuntungan lebih banyak daripada para pesaingnya.
- Howard Sneth
Model ini berisi empat elemen pokok, yaitu:
1. Input (ransangan/stimuli)
Merupakan dorongan (stimuli) yg ada dlm lingkungan konsumen terdiri dari dorongan komersial dari
pemasar dan dorongan sosial. Dorongan komersial adalah dororngan signifikaatif
yang berupa merek dan stimuli simbolik yang berhubungan dengan kegiatan
periklanan perusahaan. Dorongan sosial adalah komunikasi dari mulut kemulut
yang terjadi dalam keluarga, kelas sosial, dan kelompok referensi, yang
merupakan input yang sangat efektif untuk sebuah keputusan pembelian.
2. Susunan Hipotesis (hypothetical construk)
Susuanan hipotesis adalah proses intern konsumen yg
menggambarkan proses hubungan antara input dan output pembelian. Susunan hipotesis ini berdasarkan sejumlah teori
belajar dan teori kesadaran. Susuan hipotesis terdiri dari dua bagaian:
a. susunan pengamatan (perceptual contruct) terdiri dari
perhatian yg dipengaruhi oleh kedwiartian yg mendorong (stimulus ambiquity) dan
sikap, bias pengamatan dan penyelidikan konsumen.
b. Susunan balajar (learning construct) yg terdiri dari motif,pemahaman merek, criteria
pemilihan, maksud /tujuan untuk membeli, keyakinan dan kepuasan
3. Output (respon variables)
Model Howard-Sheth menghasilkan output yang berupa keputusan
untuk membeli. Tujuan adl kecenderungan konsumen unt membeli merek yg paling disukai.
Sikap mrp penilai konsumen ttg kemampuan merek memuaskan kebutuhan. Pemahaman
merek adl sejumlah informasi yg dimiliki konsumen tnt suatu produk tnt.
Perhatian adl tanggapan thd informasi yg masuk. Apa yang dikemukanakan oleh
Howard-Sheth hampir serupa dengan dengan model AIDA (attention, interest,
desire, dan action) dalam iklanan.
4. Variable-variabel exsogen
(exogenous variables)
Variabel-variabel eksogen turut mempengaruhi perilaku konsumen
meskipun pengaruhnya tidak begitu besar. Variabel-variabel eksogen dalam model
ini adalah:
- pentingnya pembelian
- sifat kepribadian status keuangan
batas waktu (mendesak tidaknya)
- faktor sosial dan organisasi
- kelas sosial
- kebudayaan
Menurut Howard dan Sheth ada 3 model dlm pengambilan keputusan,
yaitu:
a. Pemecahan masalah yg luas, yaitu pengambilan keputusan dimana
pembeli belum mengembangkan criteria pemilihan.
b. Pemecahan masalah terbatas, yaitu situasi yg menunjukkan
bahwa pembeli telah memakai criteria pemilihan, ttp ia belum memutuskan merek
apa yg terbaik
c. Pemecahan masalah berulang kali, yaitu pembeli telah
menggunakan criteria pemilihan dan telah pula menetapkan produknya.
Model ini lebih menitik beratkan pada pembelian ulang dan
menggambarkan dinamika perilaku pembelian selama satu periode. Menurut model
ini seseorang mempunyai motif, pandangan, dan dapat mengambil keputusan melakui
proses belajar. Dengan melakukan pembelian ulang maka proses pengambilan
keputusan menjadi lebih sederhana.
- Engle, Kollat dan Bleckwell
Perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat
secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
tersebut.
- Nicosia
Model Francesco Nicosia didasarkan pada teknik gambar aliran
proses komputer dengan umpan baliknya. Nicosia mengidentifikasi empat komponen
dasar pada model perilaku konsumen, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
- Andreasen
Model Andarieasen dibangun dari konsepsi-konseosi tentang
formasi sikap dan perubahannya dalam psikologi sosial. Kunci perubahan sikap
ditetntukan oleh berbagai macam jenis informasi. Model ini menjelaskan seluruh
proses dari rangsangan-rangsangan sampai dengan hasilnya yang berupa perilaku,
semua itu terkandung dalam siklus pemrosesan informasi yg terdiri empat tahap
yaitu: input berupa rangsangan (stimuli), pengamatan (perception) dan
penyaringan, perubahan-perubahan sifat, serta macam hasil yang mungkin terjadi.
- Clawson
Model ini didasarkan pada teori bentuk dan teori bidang.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh hasil konflik psikologis dalam berbagai
situasi. Konsumen individu mengumpulkan valensi-valensi positif dan negatif
dari suatu produk yang hendak dibeli. Terjadinya pembelian merupakan hasil
bahwa valensi-valensi positif yg lebihh besar daripada valensi negatif. Nilai
masing-msing valensi tersebut tidak tetap dan tidak bebas dari pengaruh ruang
individu. Kebutuhan akan suatu produk timbul dan dipengaruhi oleh ruang hidup
individu yaitu tempat, waktu, dsb.
Valensi adalah pengertian yang menggambarkan sifat dari pada
lingkungan psikologis, yaitu nilai lingkungan psikologis itu bagi seseorang.
Ada dua nilai yaitu nilai positif dan nilai negatif:
(1) Sesuatu mempunyai nilai atau valensi positif apabila
menyebabkan berkurangnya atau hilangnya tegangan bila seseorang mendapatkan
sesuatu itu, serta menyebabkan meningkatkan tegangan jika seseorang terhambat
untuk mendapatkanya. Misalnya minuman bagi orang yang haus.
(2) Sesuatu mempunyai nilai atau valensi negatif jika
menyebabkan meningkatnya tegangan jika seseorang mendapatkanya dan menyebabkan
menurunya tegangan bila seseorang meninggalkannya. Misalnya limbah.
Jadi valensi positif bersifat menarik dan velensi negatif
bersifat menolak.
- Hirarki kebutuhan Maslow
Ada lima hirarki kebutuhan yaitu: fisiologis, keselamatan,
cinta, penghargaan. Dan aktualisasi diri. Maslow menekankan adanya suatu
hirarkhi kebutuhan, dimana kebutuhan yang lebih tinggi akan dipenuhi seterlah
kebutuhan yang lebih rendah dipenuhi terlebih dahulu.
Hirarkhi kebutuhan menurut Maslow adalah sebagai berikut :
1. kebutuhan fisiologis, seperti makan, minum, perumahan, dan
sebagaimnya.
2. kebutuhan akan keselamatan, yaitu perlindungan dari bahya,
ancaman, dan perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan.
3. kebutuhan milik dan kecintaan, misalnya kepuasan sebagai
anggota keluarga dan kelompok, kesenangan, kepuasan dalam menjalin hubungan
dengan orang lain dan sebagainya.
4. kebutuhan akan penghargaan, misalnya reputasi, prestise,
kehormatan diri, kebutuhan akan status dan kedudukan dan sebagainya.
5. kebutuhan akan kenyataan diri, mislanya penyelesaian
pekerjaan sendiri, pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi
diri dan sebagainya.
Maslow menggunakan hirarkhi kebutuhan ini sebagai dasar
penelitian untuk menentukan bagaiman tingkatan kebutuhan ini berkaitan dengan
perilaku manusia. Intinya seseorang akan melakukan pembelian untuk memenuhi
suatu kebutuhannya kalau kebutuhannya yang lebih rendah telah terpenuhi. Dengan
kata lain orang tidak akan membeli produk untuk pemenuhan kebutuahan akan
keselamatan kalau kebutuahan fisiologis/kebutuhan pokoknya terpenuhi.
- Markov
Model Markov meneliti perilaku pemilihan merek suatu produk.
Model ini menyebutkan bahwa hanya pemilihan merek pada pembelian terakir yang
mempengaruhi pemilihan merek pembelian sekarang.
Untuk memberi gambaran model Markov, kita ambil contoh ada tiga
merek disuatu pasar (merek A, B, dan C) dan ketiga merek tersebut adalah
merek-merek yang dibeli pada pembelian yang terakhir.
- Pembeli Industri
Perusahaan yang menghasilkan barang industri perlu mengetahu
bagaimana perilaku pembelian industri. Keberhasilan kegiatan pemasaran
industrial sering kali tergantung pada masalah seberapa jauh pemasar dapat
memahami proses pembelian, termasuk didalamnya adalah :
(a) Identifikasi wewenang dalam
pembelian
(b) Penyusunan kriteria keputusan
(c) Penyusunan prosedur untuk
evaluasi dan pemilihan supplier
proses pembelian barang industri jauh lebih kompleks dari pada
barang konsumsi, hal ini disebabkan karena banyaknya aktor yang terlibat dalam
pengambilan keputusan pembelian maupun sifat dari barang industri itu sendiri
yang biasanya secara teknis lelebihih kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar